Beliau Bertutur :
Jika kau dapati hatimu membenci atau mencintai seseorang, telaahlah
perilakunya dengan Kitabullah dan sunnah Nabi. Kalau perilakunya dibenci
oleh kedua pewenang ini, berbahagialah dengan keselarasan dengan Allah
dan Nabi-Nya. Jika perilakunya sesuai dengan keduanya, sedangkan kau
memusuhinya, maka ketahuilah bahwa kau adalah pengikut hawa nafsumu.
Kau membencinya lantaran kebencianmu kepadanya dan menentang Allah,
Yang Mahakuasa lagi Mahaagung, menentang Nabi-Nya, dan menentang
kedua pewenang ini. Maka berpalinglah kepada Allah, bertobatdan
mohonlah kepadanya kecintaan kepada orang itu dan para pilihan Allah,
para wali-Nya dan para saleh, bersesuaianlah dengan Allah dalam
mencintainya.
Berlaku serupalah terhadap yang kau cintai. Yaitu, menelaah perilakunya
dengan cahaya Kitabullah dan sunnah Nabi. Jika ia ternyata disenangi oleh
kedua pewenang ini, maka cintailah dia. Tapi, jika perilakunya tak disenangi
oleh keduanya, maka bencilah ia, agar kau tak mencintai dan membencinya
karena hawa nafsumu. Allah berfirman: “Dan jangan ikuti hawa nafsumu,
agar kau tak menyimpang dari jalanAllah.” (QS 38:26)
Filed under: Futuhul Ghaib | 1 Comment »