KERUGIAN ORANG YANG LUPA KEPADA ALLAH

Wahai saudaraku, jauhilah maksiat, sebab terkadang ia menjadi penyebab tertutupnya rezeki bagimu. Jangan engkau melalaikan dzikir dan ketaatan, sebab adakalanya ia menjadi penyebab padamnya mata hati dan keterputusan dari Allah. Allah berfirman : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri, rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” (QS. al-A’raf : 205). Ketahuilah, orang yang menggunakan kesehatan dan msa mudanya untuk bermaksiat kepada Allah, maka perumpamannya adalah seperti diwarisi ayahnya uang yang banyak, lalu ia belikan ular, kalajengking, serta berbagai binatang berbisa lainnya, lalu meletakkan semuanya di kamar tidur, makan yang satu mematuknya, yang lain menyengatnya, dan ada juga yang menggigitnya. Bukankah mereka membunuhnya?

Maka, perumpamaanmu adalah tak ubahnya seperti burung-burung pemangsa daging yang terbang berkeliling di atas bangkai-bangkai berserakan. Mereka mencarinya, dan begitu menemukannya mereka pun langsung turun dan menggayangnya dengan badannya yang besar dan sayapnya yang kuat, tinggi terbangnya dan tajam matanya. Tapi karena sasarannya berada di tempat sangat rendah, maka seringkali ia harus merosot turun ke bawah sehingga jatuh ke dalam kotoran-kotoran. Wahai saudaraku, jadilah engkau seperti lebah, kecil tubuhnya, pendek sayapnya, jarang terbangnya, tetapi semangatnya besar, jiwanya tinggi dan tidak hinggap kecuali pada bunga-bunga, hanya mengisap sari bunga nan wangi, mengeluarkan madu nan lezat dan hanya berbuat kebajikan. Jiwa-jiwa itu agung, maka untuk memenuhi kehendaknya tubuh-tubuh pun merasa senang.

Wahai saudaraku, lama sekali engkau berliku-liku di negeri ujian, diuji dengan musibah, didera dengan cambuk, agar engkau sadar dari kelupaanmu, bangun dari tidurmu, kembali kepada Tuhanmu, dan bebas dari dosamu. Tetapi, ujian itu tak akan berguna bagimu sedikitpun. Karena memang ujian itu sebenarnya bukan untuk orang yang sudah lupa (sepertimu), yang sedikitpun tak bisa menerima nasihat. Karena seorang wanita yang tak waraspun menyembelih anaknya di kamar sambil makan-makan dan tertawa, tidak menyadari apa yang sedang terjadi, tidak peduli dengan apa yang menimpanya.

Begitu juga engkau, engkau telah ditimpa berbagai musibah, seperti terlewatkannya bangun malam, tidak merasakan nikmatnya dzikir, hilang lezatnya bacaan al-Qur’an, meremehkan pemenuhan kewajiban, bebal dan tidak sedih, tidak menyesal, tetapi engkau malah banyak makan, tertawa, dan bersenang-senang. Semua itu terjadi karena kelalaian telah memadamkan hatimu, mematikan cahaya hatimu yang paling padam, merampas manisnya iman dari jiwamu, sehingga engkau tak lagi bisa membedakan antara yang berbahaya dan bermanfaat.

Orang hidup pasti terperanjat ketika ditusuk jarum ataupun duri, sementara mayat tidak merasakan apa-apa meski disayat-sayat pedang atau gergaji. Maka, jika engkau tidak bersedih atas terlewatkannya dzikir dan ketaatan, tidak bersedih setelah maksiat, maka engkau adalah orang mati hati, tak bernurani, tidak dapat membedakan antara kebaikan dan kejahatan, antara kebahagian dan kesedihan, tidak mengenal mana yang bermanfaat dan yang membahayakan.

Karena itu wahai saudaraku, tangisilah dirimu, berupayalah untuk membangunkan dan menghidupkan hatimu, mendekatkan dirimu dengan guru (musryid), duduklah di majelis dzikir, ilmu dan hikmah. Sebab di situ ada wangi dari tiupan surga, engkau akan menemukannya setelah bubar dari mejelis, dalam jalan hidupmu, di kampus, di toko, di rumah, atau sambil bersua bersama keluarga. Janganlah engkau lewatkan majelis-majelis dzikir, ilmu dan hikmah. Janganlah engkau katakan tidak ada gunanya hadir di majelis kebaikan dan ketaatan, karena aku telah terjerumus ke dalam dosa-dosa, dan aku tak kuasa meninggalkannya.

Karena perkataan seperti itu adalah dari bisikan syetan yang terkutuk, yang rasukannya ke dalam jiwa dimaksudkan agar seorang mukmin terhalang dari kebaikan. Tetapi yang berburupun tetaplah wajib memanah. Jika engkau mendapatkan buruannya hari ini, maka hari esokpun masih ada, dan jangan engkau putus asa dari rahmat Allah. Allah berfirman : Katakanlah :” wahai hamba-hambaku yang melapaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. al-Zumar : 53)…

Sumber ; Suryalaya

Khidmat Ilmiah, 11 Syawal 1429 H

Bulan ini bulan Syawal yaitu dilaksanakannya shalat Idul Fitri, manusia sedunia dari mulai Nabi Adam sampai dengan manusia akhir nanti tidak ada manusia satupun yang terbuat …. semuanya dibuat, baik yang fisiknya lengkap atau yang tidak lengkap, baik yang kakinya ada ataupun tidak ada, yang tangannya lengkap ataupun tidak lengkap, semuanya diciptakan oleh Allah. Ini diangkat dalam kitab Sirrur Asror Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yang menjadi moto utama dalam bidang tasawuf.


Firman Allah :


“Wamaa kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun”


artinya : ” Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah”


tapi itu saja belum cukup, rata-rata semua beranggapan seperti ini karena Depag menterjemahkan ayat ini hanya sebatas itu saja. Maka kebanyakan dari manusia asal sudah melaksanakan ibadah menganggap dirinya merasa telah memenuhi tugas karena terjemah DEPAG yang diterangkan oleh para penceramah di TV, Radio-radio dan mimbar-mimbar itu yang dipakai. jika kita merasa dengan sholat lima waktu, puasa ramadhan, bila telah nisab lalu berzakat dan bila kita mampu naik haji. Kita berfikir apabila telah melaksanakan semua itu saja kita telah memenuhi tugas dari Allah. Kita orang tasawuf jangan cuma sampai disitu pemikiran kita.

Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani telah menafsirkan “illa liya’budun” dalam kitab Sirrur Asror bahwa makna kalimat itu adalah liya’rifun. kalau anda ditanya kenapa “liya’budun” lamnya itu lam lita’lil, dia menasabkan ya’budun kalau fi’il mudhore dinasabkan harus hilang nunnya itu, sebab tanda sofanya itu ialah membuang nun, kenapa nun-nya masih juga tetap ada ? dijawab oleh ahli Ilmu alat, sebenarnya ujungnya itu bukan nun tapi iya, asalnya “wamaa kholaqtul jinna wal insa illa ilya’buduuniii” kenapa iya-nya dibuang apakah ada kaidah shorof dan nahwu yang membolehkan membuang iya mutakallim ? tidak ada. Lalu kenapa Allah membuang iya mutakallim ? disitu ilmunya Ilmu Saj’i (sastra). Jadi “…. Tidak Ku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk ma’rifat kepada Allah” bukan sebatas ibadah saja, banyak yang beribadah tapi tidak ma’rifat, kalau ahli ma’rifat pasti dia ahli ibadah. bila ada orang yang mengaku dirinya ma’rifat tapi tidak ibadah berarti aliran sesat. Suryalaya tidak begitu, kalau ada yang seperti itu ? itu bukan dari Suryalaya begitu saja.

Ramadhan itupun merupakan salah satu untuk mencetak manusia yaitu menjadi manusia yang bertaqwa, bagi orang yang belum belajar thareqat mungkin “La’lallakum tattaquun” sebatas menjadi orang sholeh saja, tapi untuk orang yang telah belajar thareqat harus menjadi “wasiliin” orang yang wusul kepada Allah Swt dan untuk menjadi hamba Allah yang sholeh tidak harus memiliki ilmu yang tinggi, maksudnya dengan ilmu dasar yang sedikitpun asalkan diamalkan dengan istiqomah anda bisa wusul kepada Allah, sebaliknya orang yang tinggi ilmunya tapi tidak istiqomah dalam pengamalan maka ia tidak akan wusul kepada Allah. Dalam kitab Jauhar Maknun “Kakulina Li’allimiin Dzigotillah Adzikru Miftahuliba bil Adro” banyak orang yang ilmunya tinggi tapi tidak mau belajar thareqat, tidak akan wusul kepada Allah. orang yang tidak menerima talqin dzikir thareqat muktabaroh dari mursyid, maka ia bisa jadi orang sholeh, orang baik tapi tidak akan mencapai tingkat wusul. Dalam kitab anwirul Qulub “Wa’lam annattarokiya mimma qoumin illa akhoro la budda laka minal musallik al ‘arifi biakhwalin nafsi”. Ketahuilah bahwa pergeseran peningkatan maqom nafsu dari satu tahap ke tahap yang lain tidak akan terwujud tanpa bimbingan guru yang mengetahui perjalanan ruh itu sendiri.

 Sumber : Suryalaya

BENTENGI DIRI DENGAN LAA ILAAHA ILLALLAH

 Godaan Iblis terhadap Nabi Adam As. patut kita jadikan contoh, betapa dahsyatnya godaan dan bujukan Iblis tersebut sehingga Adam dan Hawa harus turun ke bumi bersama dengan Iblis menjadi musuh untuk selamanya. Apa yang kurang dari Nabi Adam As.? Pangkatnya Nabi dan Rasul pertama, jabatannya Kholifatul fil ardh, Wakil Allah di muka bumi, ilmunya tinggi, sehingga para Malaikatpun bersujud kepadanya untuk memenuhi perintah Allah kecuali salah seorang diantaranya yang menganggap dirinya lebih baik dari Adam. Kekayaannya, Adam dipersilahkan menikmati semua yang ada di “surga” kecuali popon khuldi. Tetapi … karena bujuk rayu Iblis yang begitu kuat, akhirnya Adam dan Hawa melanggar perintah Allah. Lihatlah diri kita, pangkat apa yang kita punya, jabatan apa yang kita miliki, kekayaan dan ilmu apa yang kita simpan? Iblis tetap akan menggoda kita, dan kita dipastikan akan terbujuk, tergelincir, tergoda sehingga melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya atau sebaliknya tidak mau melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Banyak cara dilakukan oleh manusia untuk menjaga diri, keluarga, harta, jabatan, pangkat, kedudukan dan lain-lainnya. Seperti rumah tempat tinggal kita ditempeli dengan ayat-ayat Qur’an misalnya Ayat Kursi. Supaya tidak dibisa dimasuki maling, misalnya. Ayat Qur’an yang ditempel di dinding rumah kita, bisa jadi membuat syetan emoh masuk ke rumah kita. Tapi syetan itu pintar. Ketika rumah kita di tempeli ayat Qur’an, dia melihat yang punya rumahnya TIDAK DITEMPELI AYAT QUR’AN. Maka … kitalah yang kemudian dimasuki syetan, Na’udzu billahi min dzaalik. Selanjutnya bisa ditebak, kita menjadi temannya. Parahnya lagi, tidak hanya syetan saya yang masuk ke dalam diri dan hati kita, tapi juga dunia dan segala isinya masuk ke dalam hati kita.

Mobil masuk ke hati, sehingga ketika mobil itu hilang atau dicuri, maka hati kita menjadi sakit. Keluarga di masukkan ke dalam hati, sehinga ketika salah seorang diantara mereka meninggalkan kita, hati kita menjadi sakit. Pangkat dan jabatan serta kedudukan, dimasukkan pula ke dalam hati, sehingga ketika hal tersebut tidak lagi ada pada diri kita, maka hati kita menjadi sakit dan seterusnya. Tetapi … APAKAH kita pernah MERASA SAKIT ketika ALLAH HILANG DALAM HATI KITA? Kita seharusnya terus bersyukur karena telah bertemu dengan Pangersa Abah Anom yang telah menempelkan al-Qur’an ke dalam diri kita, ke dalam ruh kita, menempelkan Ismu dzat ke dalam hati kita. Bukan berarti tidak boleh mencari dunia, silahkan saja tapi jangan sampai dunia itu dimasukkan kedalam hati kita, cukup Allah saja yang ada di dalam hati ini.

Sekali lagi, mari kita bersyukur kepada Allah, karena melalui Pangersa Abah, kita diajarkan untuk selalu mengisi hati kita dengan dzikrullah, membetengi diri kita dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah, menuntun kita untuk selalu beribadah, memberikan contoh kepada kita untuk hidup bahagia di dunia juga sejahtera di akhirat. Kalau begitu, apa yang sudah kita berikan untuk Suryalaya? Jangan hanya omong saja yang besar, retorika saja yang begitu menarik tapi kosong dari realitas. Mari kita buktikan pengabdian kita kepada Pangersa Abah Anom, kepada pesantren Suryalaya di mana saja kita berada dengan tenaga, harta, pikiran, dengan diri yang dilandasi keikhlasan. Amin ya robbal ‘alamiin.

 Sumber : Suryalaya

AGENDA KEGIATAN MAPALA

 

Temu Wicara dan Kenal Medan XX  Mahasiswa Pecinta Alam Se-Indonesia

Pecinta Alam 17 Agustus 1945 Surabaya ( PATAGA SURABAYA )

18 – 25 Oktober 2008, Surabaya

 

PENDAHULUAN

 Alam Indonesia yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa dengan keindahannya yang mendukung untuk segala macam kegiatan khususnya di bidang kepecinta alaman. Agar dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut, maka kita terlebih dahulu harus mengenal dan mengetahui serta mencintai alam itu sendiri.

 Di Indonesia sendiri sudah banyak berdiri perkumpulan atau organisasi kepencinta alaman. Salah satunya adalah organisasi Pencinta Alam dilingkungan kampus yang biasa disebut dengan Mahasiswa Pencinta Alam ( MAPALA ) yang tersebar diseluruh kampus yang ada di Indonesia.  

Untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan persatuan sesama Pencinta Alam di Indonesia maka dibentuklah suatu kegiatan yang dinamakan Temu Wicara dan Kenal Medan Mahasiswa Pecinta Alam ( TWKM ) yang diadakan rutin setiap tahun.  

Berkaitan dengan hal tersebut diatas. Kami Mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam 17 Agustus 1945 Surabaya ( PATAGA SURABAYA ), selaku tuan rumah terpilih Temu Wicara dan Kenal Medan XX  Mahasiswa Pecinta Alam tahun 2008 berkewajiban menyelenggarakan kegiatan tersebut.  

Diharapkan dari forum TWKM XX ini melahirkan sebuah langkah kongkrit MAPALA Indonesia untuk berperan serta dalam usaha pelestarian lingkungan di Indonesia. Serta tercipta rasa persaudaraan antar Pencinta Alam dan sharing ilmu petualangan untuk memeratakan skill para penggiat alam.

 DASAR KEGIATAN

1.       Pancasila dan UUD 1945

2.       Tri Dharma Perguruan Tinggi

3.       UU. No 23/1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup

4.       Kode Etik Pencinta Alam Indonesia

5.       Ketetapan sidang TW-TWKM XIX nomor 02/TAP/PRES. SID.TW/TWKM XIX/2007 Tentang penunjukan PATAGA Surabaya sebagai Penyelenggara TWKM XX

6.       Rekomendasi dari DIRJEN DIKTI

7.       Program kerja UNTAG Surabaya untuk memperingati Dies Natalis ke 50 UNTAG Surabaya

8.       Program kerja Pengurus Harian PATAGA SURABAYA periode 2006 – 2007

 

TEMA KEGIATAN

 Tema kegiatan ini adalah :      

“SEHATKAN ALAM DENGAN TANGAN KITA”

 MAKSUD DAN TUJUAN

 1.       Wujud pengabdian Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia Kepada masyarakat Bangsa dan Tanah Air

2.       Menumbuhkan Sikap kritis Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia terhadap permasalahan lingkungan di Indonesia

3.       Meningkatkan peran serta MAPALA Se- Indonesia dalam penanggulangan permasalahan lingkungan

4.       Memupuk rasa Persatuan, Kesatuan dan Persaudaraan antar Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia sebagai implementasi Kode Etik Pencinta Alam Indonesia.

5.       Sebagai media latihan bersama  Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia

6.       Memperkenalkan potensi wisata dan sumberdaya alam di JAWA  TIMUR

 

NAMA KEGIATAN

 Nama kegiatan ini adalah :

TEMU WICARA DAN KENAL MEDAN XX

MAHASISWA PENCINTA ALAM SE-INDONESIA

 NAMA PENYELENGGARA

 Penyelenggara kegiatan TWKM XX adalah :

Pecinta Alam 17 Agustus 1945 ( PATAGA ) Surabaya

Universitas 17 Agustus 1945 ( UNTAG ) Surabaya

 BENTUK KEGIATAN

 Studium Generale

1.        Temu Wicara (TW)

2.      Kenal Medan (KM)

3.     Pagelaran Seni

Baca lebih lanjut

Hal yang bermakna adalah?

Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan kuburan umum.

Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata, “Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah Pak, karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!”

Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.

Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan itu sambil berkata, ” Saya Ny . Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya.”

“O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di pusara anak Anda.” jawab pria itu.

“Apa, maaf?” tanya wanita itu dengan gusar.

“Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang.

Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu, Nyonya,” jawab pria itu.

Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar sopirnya segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

“Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny . Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu. Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal.

Ketika saya secara langsung mengantarkan kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo, kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut bahagia.

Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan saya!”

Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena mengasihani diri sendiri akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan. Ada prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong diri sendiri.

 

  * Hal yang bermakna adalah, bukan apa yang kita terima
 Tetapi apa yang dapat kita berikan untuk orang lain

  (dari milis sebelah)

Good Story

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari
perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut
yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: “Aku tidak mengenal
Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar.
Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut”.

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”

Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar”.

“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai
suamimu kembali”, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan
semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini,
lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah
kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir
bersamaan.

“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seseorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,” katanya sambil
menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, “sedangkan yang ini
bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang.
Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh
masuk kerumahmu.”

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran. “Ohho…menyenangka n sekali. Baiklah,
kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “sayangku, kenapa
kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia
untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.”

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut
mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. “

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak
masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang
menjadi teman santap malam kita.”

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “Siapa
diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.”

Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..
ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa
ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

“Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa
kamu ikut juga?”

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. “Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang,  maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.”

(Dari Milis Sebelah)

13 Sifat Perempuan Yang Tidak Disukai Laki-Laki

Oleh: Ulis Tofa, Lc

Sehingga tidak ada pertanyaan lagi oleh para istri mulai saat ini, tentang sebab mengapa para suami mereka lari dari rumah. Karena salah satu Pusat Kajian di Eropa telah mengadakan survai seputar 20 sifat perempuan yang paling tidak disukai laki-laki. Survai ini diikuti oleh dua ribu (2000) peserta laki-laki dari beragam umur,
beragam wawasan dan beragam tingkat pendidikan.Survai itu menguatkan bahwa ada 13 sifat atau tipe perempuan yang tidak disukai laki-laki:
Pertama, perempuan yang kelaki-lakian, “mustarjalah”Perempuan tipe ini
menempati urutan pertama dari sifat yang paling tidak disukai
laki-laki. Padahal banyak perempuan terpandang berkeyakinan bahwa
laki-laki mencintai perempuan “yang memiliki sifat perkasa”. Namun
survai itu justru sebaliknya, bahwa para peserta survai dari kalangan
laki-laki menguatkan bahwa perempuan seperti ini telah hilang sifat
kewanitannya secara fitrah. Mereka menilai bahwa perangai itu tidak
asli milik perempuan. Seperti sifat penunjukan diri lebih kuat secara
fisik, sebagaimana mereka menyaingi laki-laki dalam berbagai bidang
kerja, terutama bidang yang semestinya hanya untuk laki-laki… Mereka
bersuara lantang menuntut haknya dalam dunia kepemimpinan dan jabatan tinggi! Sebagian besar pemuda yang ikut serta dalam survai ini mengaku tidak suka berhubungan dengan tipe perempuan seperti ini. Baca lebih lanjut

Bocah Misterius

[dari milis sebelah]

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.

Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala.

Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa!

Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.

Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.

Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya. Baca lebih lanjut